Kemitraan IAIN Pekalongan Dengan Masyarakat Hasilkan Sistem Informasi Desa

Print

kemitraan iain pkl

Pekalongan - Upaya Kementerian Agama dalam mendorong pelaksanaan pengembangan kemitraan universitas dengan masyarakat di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) mulai berdampak. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Pekalongan berhasil membangun kesadaran masyarakat akan data asset kekayaan di sekitarnya melalui Sistem Informasi Desa (SID).

"Dari SID yang kami terapkan, potensi kekuatan lokal masyarakat dapat terdeteksi, termasuk kemandirian dalam bidang ketahanan pangan dan ekonomi, mulai dari potensi ekonomi kekayaan sumber air dengan kualitas tinggi, kekayaan alam untuk pertanian, keindahan view alam untuk pengembangan wisata, dan lain sebagainya," ungkap Rektor IAIN Pekalongan Ade Dedi Rohayana pada acara FGD Rencana Induk Pengembangan Riset dan Pengabdian di Pekalongan, Rabu (15/03).

Ade Dedi Rohayana mengapresiasi program kemitraan yang dikembangkan Kemenag melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam. Menurutnya, hal itu terbukti memberi warna baru bagi dosen agama sehingga mereka tidak hanya terkotak dalam bidang keilmuan agama saja. Lebih dari itu, para dosen mampu berkiprah lebih luas dalam kemitraan dengan masyarakat untuk mengembangkan kekuatan potensi alam.

Kasubdit Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Muhammad Zain mengapresiasi terobosan yang dilakukan IAIN Pekalongan dalam mengembangkan SID. Dia berharap keberhasilan IAIN Pekalongan bisa menginspirasi PTKI lainnya agar bisa lebih dekat dengan masyarakat.

Menurutnya, kehidupan universitas memang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat umum. Para dosen tidak boleh terus berada di puncak menara gading yang jauh dari lingkungan sekitarnya. Sebaliknya, civitas akademika dituntut menjadi agen perubahan yang mampu mengadvokasi masyarakat.

"Untuk itu, tradisi akademik yang didesiminasikan dalam program pemberdayaan masyarakat harus mampu menyentuh kondisi sosial masyarakat. Sejauh ini, model yang dikembangkan IAIN Pekalongan telah mampu mewujudkan hal itu," tandasnya.

Dikatakan M Zein, perguruan tinggi yang baik adalah perguruan tinggi yang dapat melakukan pemberdayaan serta bertanggung jawab pada kondisi sosial masyarakat. "Pembelajaran untuk melayani dibangun dari tradisi universitas yang memiliki tanggung jawab," ungkap Zain.

Hadir dalam kegiatan tersebut, civitas akademika IAIN Pekalongan, Kasi Penelitian dan Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual Diktis Anis Masykhur, dan Kasi Publikasi Ilmiah Diktis Mahrus. (wildan/mkd/mkd)

 

Sumber : https://www.kemenag.go.id