IAIN Pekalongan Membangun Kesadaran Save the Children

Print

save children 1

Pekalongan - Edukasi Literasi seksual bagi anak, bagaimana agar anak dapat melindungi diri sendiri merupakan sasaran kegiatan Pengabdian Masyarakat Pokja Save the Children IAIN Pekalongan, yang tahun ini mengambil lokasi pendampingan sekaligus Desa Binaan Program Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik berbasis Program Studi (Prodi), berlokasi di kelurahan Bendan Sari Pekalongan.

Lokasi desa binaan ini dipilih mengingat kelurahan Bendan Sari selama ini belum maksimal mendapatkan pembinaan, terkhusus bagi anak – anak. Dengan adanya tindakan preventif berupa edukasi sejak dini, anak – anak akan mampu mendapatkan pengetahuan bagaimana mereka memiliki hak dan kewajiban menjaga area tubuh mereka, dan tubuh kawan-kawannya agar tidak disentuh oleh orang lain. “Kami berharap pengetahuan ini bisa berkontribusi pada berkurangnya kasus kekerasan pada anak”, papar Dewi Puspitasari, M.Pd dan Norma Nofianto, M.Pd, pendamping Program KKN sekaligus inisiator kegiatan Save the Children.

save children 2

Kegiatan ini mendapatkan respon yang apresiatif dari kalangan orang tua dan anak – anak di desa Bendan Sari, meski di awal sempat muncul keraguan dari mereka. Program Save the Children ini, diisi tidak hanya dengan Kampanye dan penyuluhan pentingnya menjaga area pribadi, tetapi sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan pentingnya nilai – nilai moral yang harus ditanamkan sejak dini, dengan keluarga sebagai pilar pendidikan utama dan pertama.

Kehadiran Tim KKN beranggotakan mahasiswa dari beberapa Jurusan di IAIN Pekalongan, seperti Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Agama Islam, dan Ekonomi Syariah secara kolaboratif turut mensinergikan ide bersama manjawab kebutuhan masyarakat, tidak hanya mengerucut pada segmen anak saja, tetapi juga untuk orang tua. Ini dibuktikan dengan progress yang dicapai, salah satunya adalah menghidupkan Tempat pembelajaran Al-Quran (TPQ) yang telah lama vakum, dan pengkaderan tenaga pengajar agar ke depannya bisa mendapatkan bantuan dan perhatian dari Pemerintah Kota Pekalongan. Disamping itu, juga diadakan pelatihan ketrampilan bagi ibu-ibu, dengan membuat Buku Bantal Huruf Hijaiyah, meskipun masih terkendala aspek pemasaran.

Respon supportive juga diperoleh dari kalangan lembaga Pemerintah setempat, seperti Polsek dan Koramil, dengan dukungan pencanangan kampung Ramah Anak di Desa Bendan Sari. Support kerjasama dengan beberapa Lembaga Independen, seperti Fantatik (Forum Anak Kota Batik) binaan LPPAR kota pekalongan, Perpustakaan Keliling MataArah (Crowdfunding-Prancis) yang sempat singgah beberapa hari di pekalongan dalam tournya keliling Indonesia, beberapa komunitas Jalanan Kota pekalongan dan Batang dari berbagai keahlian (Musik,grafiti,lukis,teater) yang bersedia menjadi relawan disana dalam rangka meningkatkan experience & skill anak - anak kelurahan Bendan Sari. Hal ini merupakan angin segar bagi Program Save the Children kelurahan Bendan Sari.

“Kita berusaha untuk menggandeng teman – teman yang memiliki satu visi, yaitu perbaikan kualitas berfikir anak, Fantatik dengan ide-idenya yang luar biasa dan beberapa tim lain yang bersama-sama berusaha agar bagaimana anak – anak ini bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih baik ke depannya” lanjut Dewi dan Norman. Harapan dari Tim Pokja IAIN Pekalongan ini adalah agar Pemerintah dan Lembaga – Lembaga lain memiliki kepedulian yang sama, sehingga anak – anak Pekalongan, dan anak – anak Indonesia pada umumnya memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan hak UNTUK menghormati dan dihormati. “Kalau bukan dari kita, siapa lagi?” tutup kedua personil ini.