LPPM | IAIN Pekalongan

IAIN Pekalongan Kirim Mahasiswa KKN Nusantara di Daerah 3T

E-mail Print PDF

WhatsApp Image 2020-01-08 at 16.06.47

IAIN Pekalongan belum lama ini mendelegasikan 4 (empat) mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara di Daerah 3T (terdalam, tertinggal, terluar) bersama dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dari berbagai wilayah di Indonesia. Mahasiswa yang dikirim, yakni Munashifatul Kamelia, Muhammad Wilyaksana, Tri Desiani, dan Iqbal Maulana telah melalui proses seleksi terlebih dahulu dengan berbagai ketentuan yang ditetapkan oleh LP2M IAIN Pekalongan.

KKN Nusantara di Daerah 3T dilaksanakan di dua (2) daerah, Ambon dan Kupang yang melibatkan 127 mahasiswa. Untuk kegiatan KKN di Kupang diikuti oleh 75 mahasiswa yang berasal dari 28 PTKIN. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Arskal Salim, di Asrama Haji Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (07/01). Hadir juga Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, Kepala Bidang Pendis Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Puo Muntu Umbu Nay, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Surabaya, Rubaidi selaku Ketua Panitia.

Apresiasi diberikan Arskal Salim karena KKN di Kupang mengangkat tema moderasi dengan judul “Peace Building Mewujudkan Moderasi Beragama dalam Membangun Indonesia Dengan Metode Asset Based community Development (ABCD)”. “Moderasi beragama menjadi pilar penting sekaligus modal sosial dalam membangun bangsa tercinta ini. Itulah mengapa keluarga besar PTKIN harus mau ambil bagian untuk berkontribusi dalam membangun  dan mendiseminasi moderasi beragama di masyarakat luas. Apalagi, moderasi beragama dikolaborasikan dengan Metode Asset Based Community Development (ABCD). Jelas, ini merupakan sebuah terobosan baru yang perlu diapresiasi,” tegasnya.

ambon

Selain itu, Arskal berharap, dengan adanya KKN Nusantara ini mahasiswa dapat membangun networking untuk menjalin silaturahmi antar PTKIN, sehingga mahasiswa PTKIN bisa bersama-sama secara proaktif menebarkan pesan-pesan damai dan moderat, baik secara manual atau pun melalui media sosial. Terlebih, kita telah memasuki era post-truth di mana perkembangan informasi berjalan begitu cepat dan ketenaran informasi seringkali lebih dipercaya ketimbang kebenaran informasi.

Sementara KKN di Ambon diikuti oleh 52 mahasiswa yang berasal dari 13 PTKIN mengusung tema kebencanaan dengan judul “Trauma Healing, Merajut Persaudaraan bangsa dalam Membangun Kemandirian Sejati”. Tema ini diambil karena Ambon akhir-akhir ini masing sering dilanda gempa bumi. Terlebih, banyak hoax tak bertanggungjawab yang menyebabkan banyak pengungsi tidak mau kembali ke kampung halamannya. Pendampingan dengan metode trauma healing diharapkan bisa menjadi jawaban atas permasalahan di atas.