LPPM | IAIN Pekalongan

RENGGANIS BERPOTENSI SEBAGAI OBYEK WISATA, KEPALA DESA: YANG PENTING KITA DATANG DENGAN NIAT BAIK

E-mail Print PDF

gapura

PEMALANG – Berkaitan dengan program kerja yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa KKN 47 IAIN Pekalongan di masing-masing wilayah, kelompok 5 Gapura melakukan Forum Group Discussion (FGD), Kamis (10/10). Sebelumnya mahasiswa telah melakukan pertemuan dengan kepala desa beserta perangkatnya pada saat penerimaan mahasiswa KKN serta integrasi sosial di Balaidesa.

Dari pertemuan itu mahasiswa mengetahui bahwa desa Gapura mempunyai daya tarik tersendiri yaitu sebuah telaga yang jarang dimiliki oleh desa lain disekitarnya. Karena itu Mahasiswa mengutarakan ketertarikannya untuk menjadikan telaga Rengganis sebagai obyek wisata dengan harapan nantinya dapat menguatkan perekonomian masyarakat sekitar. Sesuai dengan tema “pemberdayaan masyarakat melalui penguatan kapasitas ekonomi rumah tangga berbasis produk lokal dan sumber daya alam”, seharusnya pemberdayaan telaga Rengganis sebagai obyek wisata ini dapat menjadi pilihan program kerja yang tepat.

Punya cerita

Sebagaimana tempat-tempat yang ada, telaga Rengganis mempunyai cerita dan mitos didalamnya. Di bawah pohon beringin ada mata air asli telaga Rengganis yang konon katanya bisa menjadi lantaran untuk suatu hajat. “diambil saja airnya untuk diminum atau cuci muka sambil berdo’a sesuai hajatnya, insyaAllah dapat terkabul”, tuturCaris selaku kepala desa yang juga mengetahui cerita tentang telaga tersebut. Selain itu, ada juga mitos bahwa orang yang sudah mandi menggunakan air asli Gapura akan menjadi cantik bagi perempuan dan menjadi tampan bagi laki-laki.“jadi kalian bisa juga berdo’a agar supaya cepat nikah saat menggunakan air telaga itu” imbuhnya disertai kekehan.

Menurut cerita, telaga Rengganis dulunya merupakan sendang (tempat mandi) mbah Rengganis. Namun untuk lebih tepatnya siapa dan di mana mbah Rengganis ini tidak diketahui. Jadi ini merupakan cerita yang beredar dari mulut ke mulut yang di percaya oleh masyarakat Gapura.

Sebelumnya tim KKN masih ragu untuk menetapkan telaga rengganis sebagai proker. Pasalnya untuk menjadikan telaga Rengganis sebagai obyek wisata membutuhkan dana yang tidak sedikit. Selain itu mahasiswa KKN juga kurang mengetahui seluk beluk telaga dan desa Gapura ini sehingga dikhawatirkan nantinya para penununggu telaga merasa terusik. “Yang penting kita datang dengan niat baik, insyaAllah sana juga menerima kita dengan baik. Disana memang katanya angker. Tapi mereka itu baik asalkan kita sopan dan tidak melanggar aturan”, ungkap Caris. “Yang penting jangan buang kotoran, jangan mesum, jangan sombong. Mereka tidak suka dengan kesombongan”, imbuhnya dengan mimik yang agak serius.

Setelah diadakan FGD, telaga Rengganis positif diambil sebagai proker. Rencananya di kawasan telaga Rengganis itu akan dibuat spot foto untuk menarik perhatian pengunjung. Selain itu di sekitar telaga juga akan dibuat stand-stand untuk menjual makanan sebagai salah satu upaya pemasaran produk lokal desa Gapura.
(Kelompok 5 Desa Gapura Kec. Watukumpul Kab. Pemalang) - Berita Minggu Ke 1