LPPM | IAIN Pekalongan

DIBALIK MEGAHNYA JEMBATAN MEGAWATI

E-mail Print PDF

wanarata

Desa Wanarata merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang. Desa ini merupakan salah satu desa terluas dan terpadat dari 3 Desa di Kecamatan Bantarbolang. Desa ini terdiri atas 10 Dukuh, 12 RW serta 50 RT. Desa ini terbagi menjadi dua wilayah, yaitu wilayah timur dan barat yang dihubungkan oleh Jembatan Megawati.

Menurut Bu lurah desa Wanarata yaitu Bu Elok Rochmawati, jembatan yang merupakan salah satu ikon di Desa Wanarata ini dibangun pada tahun 2003, yaitu pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri. Jembatan ini diresmikan oleh Din Syamsuddin. Setiap sore hari, banyak pemuda yang datang ke jembatan ini untuk menikmati indahnya pemandangan di sore hari.

Perbedaan yang menonjol

Dibalik megahnya jembatan megawati yang menjadi salah satu ikon di Desa Wanarata ini ternyata terdapat suatu perbedaan menonjol yang seakan-akan ada tembok pemisah antara masyarakat yang hidup di daerah bagian barat jembatan dengan masyarakat bagian timur, keduanya memiliki gaya hidup yang berbeda. Mulai dari profesi, tingkat pendidikan, penghasilan serta keadaan sosial masyarakat. Perbedaan yang paling menonjol yaitu terletak pada akses jalan menuju satu dukuh ke dukuh yang lainnya.

Mayoritas masyarakat yang hidup di daerah bagian barat jembatan megawati ini cenderung memiliki gaya hidup yang termasuk dalam kalangan menengah atas, mulai dari profesinya kebanyakan dari mereka menjadi seorang guru yang notabene mereka memiliki wawasan yang jauh lebih luas dan berpendidikan tinggi. Penghasilan rata-rata bagian barat pun cenderung lebih baik daripada masyarakat bagian timur, dan yang paling menonjol lagi terletak pada akses jalan yang begitu berbanding terbalik dengan jalan yang berada pada wilayah bagian timur. Akses jalan yang biasa dilalui masyarakat bagian barat sudah teraspal semua.

Sedangkan mayoritas masyarakat yang hidup di daerah bagian timur jembatan megawati ini cenderung memiliki gaya hidup yang lebih sederhana. Mayoritas dari mereka berprofesi menjadi petani yang hasil panennya sebagian untuk mereka konsumsi sendiri dan sebagiannya lagi mereka jual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilan rata-rata bagian timur pun cenderung kurang daripada masyarakat bagian barat, dan yang paling menonjol lagi terletak pada akses jalan. Akses jalan yang berada pada bagian timur ini mengalami kerusakan yang bisa dibilang cukup parah sehingga susah untuk dilalui dan memerlukan konsentrasi penuh saat melewati jalan tersebut dengan kendaraan apapun.

Potensi Desa

Namun disisi lain, Desa Wanarata ini memiliki ciri khas makanan yaitu lakar lempit, apem dan rengginang. Makanan ini dibuat oleh masyarakat sekitar Desa Wanarata. Apem di Desa Wanarata ini sangat terkenal sampai kabupaten pemalang karena rasanya yang enak dan lembut, tapi sayangnya apem ini hanya kuat sampai 2-3 hari saja, karena tidak menggunakan bahan pengawet apapun. Makanan hasil olahan masyarakat yan lainnya adalah Lakar Lempit. Lakar lempit ini terbuat dari beras ketan dan rasanya manis. Tetapi namanya belum begitu harum seperti apem. Lakar lempit hanya dikenal di Desa Wanarata, karena hingga saat ini pemasarannya masih dicakupan wilayah Wanarata saja.

Selain makanan khas tersebut, di Desa Wanarata ini memiliki usaha sablon kaos yang dinaungi oleh Karang Taruna. Usaha sablon kaos ini memiliki label nama “Lumeneng”. Sama halnya dengan lakar lempit, produk hasil dari sablon kaos ini pemasarannya masih di Desa Wanarata saja, belum merambah ke Desa maupun tempat-tempat lain. Yah, dibalik megahnya jembatan Megawati tersimpan begitu banyak rahasia yang mesti diungkap demi kesejahteraan yang menyeluru untuk masyarakat Desa Wanarata.
(Kelompok 39 Desa Wanarata Kec. Bantarbolang Kab. Pemalang - Berita Minggu Ke 1)