LPPM | IAIN Pekalongan

GELIAT BISNIS “KERIPIK PISANG” HOME INDUSTRI

E-mail Print PDF

 

TLAGASANA, Ibu Juriah salah seorang pengusaha kripik pisang home industri, Tlagasana, Senin, 14/10/2019. Bisnis keripik pisang merupakan salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan, sebab tak lekang oleh waktu dan dinilai memiliki omset yang lumayan stabil. “Usaha keripik pisang ini telah dilakukan bertahun-tahun, karena bisnis ini merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan, disamping karena sudah menjadi jajanan favorit banyak orang juga harganya yang ramah dikantong.” Ujar ibu Juriah, salah seorang pemilik usaha keripik pisang home industri di desa Tlagasana, Senin.

Kali ini tim dari mahasiswa KKN 47 IAIN Pekalongan berkesempatan ikut andil dalam proses pembuatan kripik pisang milik ibu Juriah. Tim mahasiswa mengikuti jalannya proses pembuatan kripik pisang yang dimulai dengan mengupas pisang mentah hingga menggoreng dan pemberian varian rasa pada kripik pisang.

Menurut ibu Juriah, “Omset yang didapat dari penjualan kripik pisang dinilai cukup lumayan dalam satu bulannya, bila dibandingkan dengan usaha lainnya. Satu bulan yang dihasikan bisa mencapai 300.000 hingga 600.000,” katanya.

Dalam sekali produksi mampu menghasilkan 20 hingga 50 kilogram keripik pisang, yang siap dipasarkan. Jumlah produksi juga bergantung pada stok pisang yang ada, terkadang produksi menjadi kendala dengan tidak adanya stok pisang yang dibutuhkan.

“kita bisa produksi beberapa kilogram keripik pisang, dan semuanya alami karena tidak memakai bahan pengawet, kita hanya menggunakan pisang sebagai bahan utama yang digoreng biasa, soal kualitas keripik pisang mampu bertahan selama berminggu-minggu tergantung suhu ruang,” katanya.

Jadi kendala

Dalam pemasaran, masih menjadi kendala yang saat ini di hadapi ibu Juriah. Pasalnya dalam pemasaran keripik pisang masih dilakukan dengan cara menitipkan barang dagangan di toko-toko terdekat. Cara ini dinilai cukup mudah dibandingkan dengan langsung menjualnya di pasaran, dikarenakan transportasi yang menjadi kendala, akses jalan yang sulit juga menjadi alasan yang utama. Terkait dari semua kendala yang ada, para pengrajin jajanan home industriseperti Ibu Juriah berharap adanya bantuan dari pihak terkait, baik dari UKM unit desa maupun terkait akses jalan yang baik agar mudah dijangkau ke tempat yang lebih luas lagi.
Kelompok 12 Desa Tlagasana Kec. Watukumpul Kab. Pemalang - Berita Minggu Ke 2