LPPM | IAIN Pekalongan

Harga Jual Gendis Merah Tidak Sebanding Proses Pembuatan

E-mail Print PDF

PEMALANG - Kecamatan Watukumpul tepatnya di Desa Bongas merupakan desa dengan nuansa pegunungan. Desa yang hijau, tanah subur, dan perbukitan yang indah. Terdapat berbagai jenis tumbuhan di sana, salah satunya gula aren.

Rabu (16/10) lalu, Mahasiswa KKN IAIN Pekalongan melakukan kunjungan ke rumah Bapak Cartam, salah satu petani gula aren Desa Bongas sekaligus produsen gendis merah. Kunjungan dilakukan untuk mengetahui proses pengambilan gula aren dan proses pembuatan gula aren menjadi gendis merah.

Untuk mengambil gula aren di kebun, Bapak Cartam harus melewati jalan setapak sambil membawa peralatan seperti pisau, dirigen, dan tali. Pohon aren harus dipanjat dan diambil gula arennya menggunakan wadah. Perlu waktu dua sampai tiga hari agat dirigen terisi penuh. Gula aren yang sudah diambil kadang diproses langsung di kebun atau dibawa pulang.

Proses pembuatan gendis cukup sulit, memerlukan waktu sampai setengah hari sambil merasakan panas dan lelah karena berdekatan dengan api. Itu pun tidak selalu berhasil. " Kadang dibuat seharian tidak jadi, gagal. Kalau gagal nanti dijual ke penjual es cendol, mau bagaimana lagi demi hidup " tutur istri Pak Cartam.

Meski proses pembuatannya sulit, harga jual gendis merah juga murah. Satu pasang harganya 3000 rupiah. " Nanti dijual ke pengepul, satu pasangnya 3000, " lanjutnya.

Harga 3000 untuk satu pasang gendis merah sangatlah murah, tidak sebanding dengan proses pengambilan dan pembuatannya yang susah.
Kelompok 2 Desa Bongas Kec. Watukumpul Kab. Pemalang - Berita Minggu Ke 2